Jumat, 21 Agustus 2015

Esai “Kitab ADAM, Syair Bercerita” Oleh: Deki Giatama (ketika bedah buku Lambung Padi karya Heri Maja Kelana)



“Kitab ADAM, Syair Bercerita”
Oleh: Deki Giatama
Puisi merupakan ekspresi penyair berupa luapan perasaan atau ide yang bersifat imajinatif dengan bahasa yang puisitis, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, Dalam benak manusia, tak sedikit yang menggunakan jasa imajinasi untuk berkeliaran dalam pikiran bebas dan membuat dunia sesuai keinginannya. Imajinasi merupakan dunia tanpa batas yang terus bisa kita buat tanpa harus berbenturan dengan hukum alam atau hukum fisika. Bahkan seorang lelaki cerdas yang bernama  Enstein berkata “ilmu pengetahuan itu terbatas tapi imajinasi itu tak ada batasannya”. Maka manusia menciptakan dunia sendiri dalam seonggok otak yang tak ada batasannya
Pada antologi Lambung Padi penyair sangat pandai memainkan imajinasinya dalam penyusunan morfem-morfem. Kata-kata yang digunakan cerdik dan menarik pembaca. Kitab kekecewaan Lelaki dan Lambung Padi, menarik untuk dinikmati bagi penikmat dan penggila karya sastra khususnya puisi. Walau ada beberapa kekurangan dalam antologi tersebut seperti tifografi yang mungkin sedikit membingungkan bagi penikmat puisi yang awam terhadap tifografi puisi. Ataupun dalam daftar isi buku yang dua rangkap dan tak memiliki nomor halaman.
Heri Maja Kelana, memberikan penggambara akan dirinya, siapa dirinya, dan darimana dirinya. Asal-usul kelahiran seperti dongeng yang berpuitis. Antologi Lumbung Padi karya Heri Maja Kelana memberikan keasikan bagi pembaca karena puisinya berdongeng kepada penikmatnya. Mitos, dongeng, legenda Heri Maja Kelana tuangkan pada puisi yang memberi keindahan dan makna mendalam, bukan hanya sekedar cerita yang dipuitiskan tapi memberikan sebuah kehidupan dalam puisi. Puisi itu bercerita kepada pikiran dan perasaan manusia. Bahkan Heri Maja Kelana bercerita tentang kelahirannya. Membuat dirinya sebagai mitos, legenda atau dongeng yang mampu diceritakan lewat puisi.
Bukan hannya mitos, legenda atau dongeng saja, melainkan tentang sosial, ataupun norma pada masyarakat. Cinta, ketidak pedulian dan kepalsuan serta tingkah laku manusia yang Heri Maja Kelana ceritakan lewat puisinya.
Sumbi : 1000 Kitab Kekecewaan Lelaki
Ia bisa saja bahagia dengan cintanya. Lelaki pengubah
Pohon itu belum pernah ia pikirkan sebelumnya
Semisal amsal lembayung atau tanah leluhur

Perempuan itu, Sumbi. Berkhianat pada anaknya sendiri
Menutup setiap penantian yang tulus, perahu yang kandas
Melebur menjadi kabut, dingin cintanya

Ia pernah berpiki untuk memeluknya
Namun tidak. Ia pernah mencintainya
Hanya sebentar. Wajahnya lembut, membuat
Kekecewaan lelaki. Cintanya sebatas putik sari

Ada kekecewaan lelaki. Perahu yang kandas
Sebelum ia mengubah diri menjadi pohon

            Cinta yang kandas seperti sangkuriang yang terasingkan oleh Sumbi. Penantian hampa yang melebur menjadi kabut dan cinta sesaat, seperti putik dan sari yang hanya sebatas pertemuan alat reproduksi. Yang pada akhirnya selalu kandas dan tenggelam oleh penyesalan dan kenangan. Sosial dan moral yang tersentil. Permainan bahasa yang seolah berdongeng tentang legenda tapi tetap menyorot sosial dan moral. Melalui kisah cinta Sumbi.
            Sajak Laba-laba yang memberikan cerita pembohong demi kebaikan dan menghindari hal yang lebih mengerikan. Laba-laba pernah berbohong. Ketika seseorang pernah mencarimu di goa ini. Ia merajut kembali jaring-jaring. Agar kebohongannya sempurna di pintu goa, seandainya batu-batu berbicara. Dia akan berteriak mengusirmu. “ini adalah masjidku tempat batu-batu dan kegelapan menerima wahyu” menghindari waktu yang berdarah. Seseorang keluar dari goa. Hatinya seperti batu dan matanya hitam.bukan hanya itu sajak laba-laba memberikan pelajaran tentang sisi lain sebuah cerita. Terka   dang seeorang selalu menikmati kebohongannya dan selalu merajut lagi kebohongan karena perlu tambalan lagi dan lagi. Sekali berbohong akan mencari kebohongan lain tapi disisi lain Heri Maja Kelana bercerita berbohong demi kebaikan terkadang diperlukan untuk menghindari hal yang lebih mengerikan. Dengan hati seperti batu  kokoh dan tanpa rasa takut dan mata hitam yang memberikan keyakinan.
            Lambung merupakan organ vital yang memberikan kehidupan bagi seluruh organ di dalam tubuh manusia. Puisi adalah bukan lagi keinginan atau hiburan semata. Tapi lebih kepada kebutuhan yang musti terpenuhi karena banyak syair perubahan yang menggugah pikiran dan perasaan. Terasa ruang kosong apabila tanpa sastra (puisi) seperti halnya lambung yang tidak diisi, akan terasa perih dan sakit. Padi sumber glukosa yang menjadi idaman rakyat Indonesia memberikan kehidupan, sebelum padi sampai ke lambung, padi sudah memberi manfaat pada orang banyak. Memberi pekerjaan bagi petani tanur dan dibuat. Dan lebih bermanfaat bagi penikmat padi untuk mengisi lambungnya. Puisi diibaratkan padi, sebagi pengisi ruang kosong dalam kehidupan memberikan perubahan dan manfaat bagi sosial dan moral manusia.
            Penulis juga menceritakan perjalannya dan apa yang dia alami di hidupnya yang serba-serbi kunang-kunang. Penjamuan alam, orang, bahkan hewan. Tasik: penjamuan,  apakah kau pernah berpikir, seekor jangkrik penjamuan kita. Suara sungai serta adzan menghanyutkan tubuh, malam. Kesepianku membakar tanda-tanda bencana. Kita memasang perangkat dan menembak isi buah manggis dalam penjamuan, tasik telah panjang pada perjalanan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda